Rabu, 09 September 2009

Minuman bersoda bisa membunuh sperma

JIKA Anda termasuk yang mengonsumsi minuman bersoda sebagai pembunuh pembunuh sperma (spermisida), ternyata tidak ampuh untuk menunda kehamilan. Apa pasal?

Setiap pasangan yang baru menikah, tentu ingin merasakan masa honeymoon lebih lama sebelum dikaruniai buah hati. Berbagai cara dilakukan untuk menunda kehamilan. Dari KB, sistem kalender, memakai kondom, senggama terputus, sampai minum soda.
Konon, mitos minuman berbasis soda sebagai alat kontrasepsi usai bersenggama ternyata tidak terbukti. Jika Anda ingin mengetahui alasannya, berita yang dirangkum dari vi-lounge berikut dapat menjawabnya.
Ilmuwan Deborah Anderson melaluli British Medical Journal menyebutkan, penyemprotan (douche) minuman berkarbonasi populer digunakan di tahun 1950-an dan 1960-an di Amerika. Hal ini dilakukan karena dipercaya dapat membunuhsperma melalui kadar asam yang terkandung dalam minuman tersebut.
“Minuman ringan berkarbonasi yang digunakan untuk penyemprotan sperma masih digunakan sebagai kontrasepsi usai berhubungan seks di beberapa negara miskin,” ujar Anderson yang juga seorang profesor ahli obstetrik dan ginekologi Harvard Medical School.
Anderson menambahkan bahwa tidak ada bukti yang menyatakan bentuk kontrasepsi lewat cara itu bekerja efektif.
“Minuman bukanlah spermisida yang sangat efektif. Apalagi sebelum disemprotkan, sperma yang bergerak lincah ini sudah berenang keluar menuju serviks terlebih dahulu,” jelas Anderson.

Jadi, bila Anda dan pasangan menunda memiliki momongan dengan cara tersebut. Sepatutnya segera dihentikan. Faktanya tidak berpengaruh besar untuk membunuh sperma masuk ke dalam indung telur.
Malahan, bahaya dari zat kimia di dalam minuman berkabonasi disinyalir dapat menghancurkan lapisan atas sel-sel di dalam vagina.
Bukannya menunda kehamilan, Miss V pasangan malah menanggung risiko besar mengidap penyakit seksual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar